(Tips) Menghemat Uang Belanja

Assalamu’alaikum warohmatullah wabarokatuh.

Sepertinya kebingungan ibu-ibu dimana-mana sama aja ya, ibu-ibu. Semua harga naik, sementara pendapatan naiknya cuma sedikit (sedikit pun alhamdulillah). Ibu mana yang tidak bingung ketika dituntut harus bisa memaksimalkan pendapatan yang minimal. Sembako harganya mahal, biaya sekolah anak juga mahal, rata-rata semua kebutuhan manusia, baik primer, sekunder ataupun tersier, cukup menguras isi dompet rumah tangga.

Mari kita sama-sama belajar sedikit cara untuk sedikit menghemat pengeluaran kita.

1. Ibu, jika ibu biasanya belanja sayur dan ikan setiap hari maka mulai sekarang jadikan seminggu sekali. Gimana caranya? Begini, susun menu harian selama seminggu kemudian baru deh dibeli sayur dan ikannya. Misalnya, hari senin masak sayur bayam+ayam goreng, selasa masak oseng kacang+ikan goreng, dst. jumlah sayur dan ikan harus disesuaikan dengan kebiasaan konsumsi anggota keluarga ya, bu.

2. Alternatif lain, belilah lebih dari 4 macam sayuran dan minimal 2 atau 3 macam ikan/lauk, perkirakan cukup untuk kebutuhan seminggu. Tidak usah banyak-banyak, per jenis cukup 1/4 atau 1/2 kg ikan/daging tetapi variatif, supaya tidak membosankan. Dan masaklah sesuai dengan bahan yang ada. Sebisa mungkin beli sayur dan ikannya di pasar/ tukang sayur yang sering lewat ya, bu. Untuk menghindari belanja barang yang tidak perlu.

3. Jika bahan-bahan yang sudah dibeli tadi habis atau tidak mencukupi, di mix n match saja. Maksud saya, apa yang ada dimasak sajalah. Misal ada wortel 1, kacang 4 lenjer, ya udah dioseng saja.

4. Selalu sediakan alternatif lauk, misal beli ikan/daging (variatif) 1 kg, sisanya bisa kita belikan tempe, tahu, telur, ikan asin, kentang (bisa bikin perkedel ni), jagung. Itu semua bisa jadi alternatif lauk selain ikan/daging.

5. Untuk sembako, juga sama. lebih baik belanja bulanan, lebih baik juga di toko sembako grosiran/pasar, kan bisa lebih murah, atau kalau lagi banyak diskon juga oke.

6. Jangan belanja yang tidak diperlukan. Baju, perhiasan, barang pecah belah, dll.

7.Sediakan bahan untuk membuat jajanan di rumah dan buat sendiri cemilan untuk keluarga. Selain lebih sehat juga lebih irit.

Saya sarankan belanja seminggu sekali untuk menghindari kebutuhan tak terduga lain. Misalnya anak menuntut untuk dibelikan mainan, jajan. Dan di akhir pekan tentu saja ibu dan keluarga masih bisa ber-weekend ria, dengan anggaran yang sudah disiapkan sebelumnya. Untuk sementara sekian dulu tips dari saya. Kalau ibu punya tips lain, silakan tulis di kolom komentar, akan sangat bermanfaat untuk saya dan yang lain juga.

Wassalamu’alaikum warohmatullah wabarokatuh.

MANUSIA

Siapa makhluk yang sempurna

Jawabannya manusia

Siapa yang mempunyai akal

Jawabannya juga manusia

Dan siapa yang menyia-nyiakan akal

Jawabannya masih manusia

Bila ditanya apa maunya

Maka manusia menjawab ini dan itu

Bila telah diberikan semuanya

Maka manusia berkata lagi yang ini dan yang itu

Bila telah diberikan juga

Maka manusia bertanya “hanya ini untukku?”

Manusia makhluk yang sempurna

Tapi serakah

Manusia memiliki akal

Tapi tidak digunakan

Ah, manusia…

Kapan manusia bisa bersyukur?

Asam Asam, 20 April 2009

Beberapa Tips Menghilangkan Trauma Masa Lalu

1. Analisa

Menganalisa penyebab trauma kita?! Yup. Cari tempat yang tenang, fokuskan pikiran dan ingatlah apa yang sudah terjadi…semua penyakit pasti ada obatnya, dan bila kita menemukan penyebabnya, insya Allah kita juga bisa membuat penawarnya sendiri.

2. Let it flow

Apapun yg sudah terjadi tentu sudah ditulis-Nya dan kita hanya bisa ambil hikmahnya. Jika itu buruk maka berusahalah untuk memperbaikinya dan jangan sampai terulang lagi. Biarkan semuanya dipupus waktu karena waktu adalah obat yg terbaik.

3. Hadapi, dan jangan takut!

Ya, hadapi saja dan jangan pernah takut karena sesuatu yang buruk telah meninggalkan bekas yang begitu dalam pada diri kita (secara psikologis). Ketakutan hanya akan mengurung kita dalam trauma berkepanjangan…dan akan membuat kita pesimis dalam memandang dan menjalani hidup.

4. Having fun

Lakukan hal-hal yang menyenangkan yang membuat kita tak punya waktu untuk flashback pada penyebab trauma kita. Suasana yang menyenangkan akan membuat kondisi kejiwaan kita jadi rileks juga.

5. Berprasangka baik

Allah sudah berjanji bahwa Dia tidak akan memberi cobaan di luar batas kemampuan hambaNya. Segala ketentuanNya yang baik atau buruk…ber-husnudzan saja. Jika Dia menguji kita, maka itu artinya Dia masih sayang kita. Jangan jadikan itu sebagai pemicu trauma…tapi sebagai ajang koreksi diri. Apa yang menurut kita baik belum tentu menurut pandanganNya baik, begitu pula sebaliknya.

6. Take it or leave it!

Setuju dengan kutipan di atas. Itu adalah pilihan. Jika kita memilih seperti seekor burung yang terus terkurung di dalam sangkarnya…maka kita tak bisa melihat indahnya dunia, tak bisa mensyukuri nikmat yang sudah kita dapatkan sampai hari ini. Jika kita meninggalkan trauma itu…maka kita telah memperbarui hidup kita. Pilihan itu ada pada kita sendiri. Kalaupun terus terkurung dalam trauma itu, maka itu adalah sebuah kesalahan karena hidup terus berputar.

7. Berdoa

Ada ikhtiar pasti ada doa juga. Jika salah satunya kurang maka akan sia-sia saja. Setelah kita berusaha maka berdoalah agar Allah selalu memberi kekuatan pada kita agar bersabar dalam hidup…termasuk juga dalam menindak trauma kita. Sebenarnya Dia tak pernah memberi kita trauma…hanya saja kita yang menanggapinya terlalu berlebihan sehingga menjadi sebuah trauma psikologis yang berkepanjangan. Kita yang mengubah trauma itu.